Kamis, 26 April 2012
Rabu, 25 April 2012
Tugas UTS " Manajemen Strategi"
Pengertian
Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan.
1. Penyusunan manajemen strategi PT. GARUDA INDONESIA
Latar
Belakang
Pada tanggal 26 Januari 1949 pesawat Dakota RI-001
“Seulawah” diterbangkan dari Calcutta menuju Rangoon untuk melaksanakan misi niaganya
yang pertama kali. Itulah perusahaan pembawa bendera negara Republik Indonesia
pertama yang mengudara di angkasa jagad raya.
Peristiwa tersebut telah dijadikan sebagai hari lahirnya Garuda
Indonesia yang baru dapat beroperasi pada tanggal 1 Maret 1950 dengan sejumlah
pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan
KLM.
Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani
jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8
pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda
kemudian mengadakan pembaruan armadanya
yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi :
DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8
pesawat, Convair liner – 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat.
Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian
diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri
menjangkau kota – kota Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan teknis
maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda.
Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan
armadanya lagi berupa pesawat – pesawat bermesin jet seperti : Convair liner
990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat.
Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya
kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut
ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti;
Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330.
Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan
jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana
angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara.
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa
nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa
dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia
telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri
meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa.
Visi
Perusahaan :
‘Perusahaan
Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di Internasional’
Misi
Perusahaan :
- Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
- Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
- Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
Strategi
Perusahaan :
- Corporate Level
Berbicara
mengenai di dalam bisnis apa perusahaan akan berpartisipasi dan pembagian
sumber daya ke masing-masing bisnis unit. Berdasarkan corporate level
strateginya, maka Garuda Indonesia diklasifikasikan ke dalam perusahaan related
diversified firm yaitu perusahaan yang beroperasi di bidang industri yang
mirip dan mereka berhubungan satu sama lain melalui operating synergies.
Operating synergies ini dapat berupa :
-
kemampuan untuk membagi sumber daya
-
kemampuan untuk membagi core competency (sesuatu yang membuat suatu
perusahaan sukses dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi customer).
- Bussiness Unit Level
Fokus
dari strategi yang diterapkan pada level bisnis unit ini adalah bagaimana
menciptakan dan menjaga keunggulan kompetitif di setiap industri yang
dimasukinya. Ciri bisnis unit adalah dapat mengambil keputusan dan memiliki
strateginya sendiri-sendiri tapi tujuan utamanya tetap sama dengan perusahaan
induknya. Usaha utama Garuda adalah jasa penerbangan, dan business unitnya pun
sejalan dengan kegiatan utama perusahaan. Jadi bisa dibilang Garuda menggunakan
pola Aviation Business Model untuk mengembangkan usahanya. Berikut ini adalah Bussiness
Unit Level Strategy yang diterapkan oleh BU maupun anak perusahaan Garuda.
Sebagai bagian dari proses
penterjemahan Strategi Perusahaan dari bentuk intangible assets menjadi tangible
assets serta untuk menguraikan hubungan sebab akibat antara sasaran
strategik, maka dikembangkan Strategy Map yang terbagi atas perspektif Learning
& Growth, Process, Customer serta Financial.
ANALISIS
SWOT PT. GARUDA INDONESIA
Atribut organisasi (kondisi internal)
dapat dipandang sebagai strength maupun weakness tergantung dampak terhadap
tujuan organisasi. Sesuatu hal yang dinyatakan sebagai strength untuk tujuan
tertentu dapat menjadi weakness untuk tujuan yang lain. Faktor-faktor eksternal
meliputi kondisi makro ekonomi, perubahan teknologi, sosio-kultural, dan tidak
ketinggalan iklim kompetisi. Beberapa contoh masing-masing analisis yang
digunakan PT. Garuda Indonesia dalam menganalisis performasi adalah sebagai
berikut
1.
Strength (Kekuatan)
-
Kapabilitas
-
Keunggulan kompetitif
-
Nilai jual unik
-
Sumber daya, aset, manusia
-
Pengalaman, pengetahuan, data
2.
Weakness (Kelemahan)
-
Reputasi dan merk
-
Kondisi finansial
-
Reliabilitas data
-
Ketangguhan rantai suplai
-
Moral, komitmen, dan kepemimpinan
3.
Opportunity (Peluang)
-
Pengembangan pasar
-
Tren gaya hidup
-
Inovasi teknologi
-
Lokasi geografis
-
Pengembangan produk dan unit bisnis
4.
Threat (Ancaman)
-
Dampak politik dan kebijakan
-
Dampak lingkungan
-
Permintaan pasar
-
Kehilangan staf ahli
-
Musim dan faktor cuaca
KEUNGGULAN BERSAING STRATEGI
PEMASARAN GARUDA INDONESIA Pada Pasar Domestik :
(Studi Kasus : Rute Jakarta-Denpasar)
Rute penerbangan Jakarta - Denpasar mcrupakan rute penerbangan yang memberikan kontribusi revenue dan mempunyai pangsa pasar yang bcsar pada pasar domestik. Namun, mulai tahun 1991 - 1994, pangsa pasar Garuda pada rute ini semakin menurun, dimana pertumbuhan pasarnya lebih rendah dari pada pertumbuhan pasar keseluruhan. Padahal, pesaing potensial Garuda, yaitu, perusahaan "SG" dapat meraih pangsa pasar yang semakin meningkat dari tahun 1991 sampai dcngan tahun 1994. Hal ini disebabkan karena strategi yang diterapkan oleh "SG" relatif lebih inovatif dan agresif bila dibandingkan dengan strategi Garuda. Apabila Garuda tidak menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka diperkirakan untuk niasa datang pangsa pasar Garuda pada rute ini akan semakin menurun.
(Studi Kasus : Rute Jakarta-Denpasar)
Rute penerbangan Jakarta - Denpasar mcrupakan rute penerbangan yang memberikan kontribusi revenue dan mempunyai pangsa pasar yang bcsar pada pasar domestik. Namun, mulai tahun 1991 - 1994, pangsa pasar Garuda pada rute ini semakin menurun, dimana pertumbuhan pasarnya lebih rendah dari pada pertumbuhan pasar keseluruhan. Padahal, pesaing potensial Garuda, yaitu, perusahaan "SG" dapat meraih pangsa pasar yang semakin meningkat dari tahun 1991 sampai dcngan tahun 1994. Hal ini disebabkan karena strategi yang diterapkan oleh "SG" relatif lebih inovatif dan agresif bila dibandingkan dengan strategi Garuda. Apabila Garuda tidak menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka diperkirakan untuk niasa datang pangsa pasar Garuda pada rute ini akan semakin menurun.
Karya akhir ini mengambil topik tentang peramusan strategi pemasaran PT. Garuda Indonesia untuk rute Jakarta - Denpasar. Langkah-Iangkah dalam menentukan usulan strategi tersebut adalah berupa analisa karakteristik rutc Jakarta - Denpasar, analisa lingkungan eksternal dan internal, analisa posisi strategik rute Jakarta - Denpasar, penentuan strategi utama, penentuan target pasar, dan perumusan strategi bauran pemasaran.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka sasaran strategi yang disarankan untuk rute ini adalah mempertahankan pangsa pasar dan posisi sebagai pemimpin pasar. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:
• meningkatkan kualitas produk
• meningkatkan diferensiasi produk
• meningkatkan usaha promosi
• menentukan harga yang bcrsaing
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah strategi pemasaran total, yaitu Garuda melayani semua segmen pasar yang ada, baik penumpang dengan tujuan bisnis, penumpang dengan tujuan wisatawan, maupun penumpang dengan tujuan pribadi.
Strategi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam strategi bauran pemasaran, yang meliputi strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi
Strategi Bisnis Unit :
Prioritas Pertama
Mengembangkan rute baru jurusan
surabaya ambon
Faktor Penentu Keberhasilan
- SDM yang memiliki kompetensi
dibidangnya
- Armada yang
memadai
Output
Jurusan
Surabaya-Ambon
Outcame
Makin meningkatnya jumlah penumpang
Impact
Citra perusahaan semakin baik
Prioritas
Kedua
Penambahan jumlah armada penerbangan
Faktor penentu keberhasilan
Jumlah armada
Output
Pesawat baru
Outcame
Tingkat safety lebih tinggi
Impact
Image perusahaan lebih baik
Prioritas Ketiga
Mengadakan pelatihan untuk pegawai (khususnya Frontline)
Faktor Penentu
Keberhasilan
Sumber Daya Manusia (SDM)
Output
Pelatihan bagi frontline
Outcame
Frontline yang mempunyai skill best service
Impact
-
Melayani customer dengan best service
-
Customer satisfy dan menjadi loyal kepada Garuda
-
Laba semakin meningkat
Langganan:
Komentar (Atom)
